Cinta
(Tulisan 2007)
Adakah yang tidak pernah memiliki cinta? Dari abad ke abad, cinta selalu menjadi bagian dari kehidupan manusia. Tulisan ini akan membawa Anda menjelajahi cinta dan berbagai aspeknya. Akan dibahas arti cinta sesungguhnya, sebab-sebab orang jatuh cinta, jenis-jenis cinta, efek cinta dalam kehidupan manusia, dan berbagai dimensi yang menyertai cinta.
1. Mengartikan Cinta
- Apakah arti cinta?
- Apakah ada cinta sejati?
- Apakah perilaku yang ada dalam cinta?
- Bagaimana cinta yang ideal?
- Apakah cinta selalu mewujud dalam hubungan?
Apakah arti cinta?
Siapa tak mengenal kata cinta? Setiap orang pastilah mengenal kata cinta. Hampir-hampir susah ditemui adanya lagu atau film yang tidak bertema cinta. Pun nyaris semua orang mengklaim diri pernah jatuh cinta dalam hidupnya. Apakah Anda pernah jatuh cinta?! Tentunya pernah. Tapi apa arti kata cinta sesungguhnya? Nah, yang ini tidak setiap orang memahami sepenuhnya.
Sebelum membahas lebih jauh, pertama harus dibatasi dahulu cinta apa yang akan dibicarakan. Dalam buku ini hanya akan dibicarakan cinta romantik antara 2 orang dewasa; antara laki-laki kepada perempuan, antara perempuan kepada laki-laki, atau antara pasangan gay dan pasangan lesbian. Jadi, Anda harus ingat, cinta di sini hanyalah cinta romantik. Tidak akan dibahas tentang cinta kepada sesama manusia, cinta kepada Tuhan, cinta kepada anak dan semacamnya. Cinta yang dibahas, adalah cinta seorang Romeo kepada Juliet, cinta Layla kepada Majnun.
Cinta adalah sebentuk emosi yang mengandung ketertarikan, hasrat seksual, dan perhatian pada seseorang. Cinta membuat seseorang ingin memiliki hubungan khusus dengan orang lain melalui cara-cara tertentu yang khusus pula. Cara-cara itu terdiri dari beberapa hal. Pertama, keterhubungan secara fisik (physically). Jika Anda mencintai seseorang, maka Anda ingin dekat secara fisik dengannya. Anda ingin berdekatan dengannya. Jika jauh, maka Anda merindukannya. Keterhubungan fisik juga berarti adanya keinginan untuk berhubungan seksual dengannya. Ada hasrat seksual di dalam cinta.
Kedua, keterhubungan pengalaman dan keterlibatan emosional. Jika Anda mencintai seseorang, maka Anda ingin memiliki pengalaman bersamanya. Pun pengalaman Anda ingin dibagi padanya. Anda ingin menjadi bagian dari pengalaman yang dimilikinya. Anda ingin, Anda penting bagi yang Anda cintai. Anda juga memiliki keterlibatan emosional yang mendalam padanya. Jika ada yang berbicara kurang baik tentangnya, Anda cenderung tidak suka pembicaraan itu.
Ketiga, berbagi dalam sebuah pengalaman yang penuh keintiman. Jika Anda mencintai seseorang, maka Anda ingin berada dalam suasana yang intim. Anda ingin tidak ada orang lain yang berada dalam hubungan itu. Hanya berdua saja yang ada dalamnya. Pergi ke mana-mana ingin berdua saja. Jika ada seseorang yang nimbrung, Anda kurang menyukainya. Pendek kata, Anda ingin berintim ria.
Nah, dari tiga hal di atas, menjadi jelas bahwa cinta itu mesti mengandung perhatian, kelekatan dan keintiman. Jika salah satu tidak ada, maka bukan cinta namanya.
Apakah ada cinta sejati?
Cinta sejati itu apa? Banyak orang tidak memahaminya. Namun begitu banyak yang percaya bahwa cinta sejati pasti ada bagi setiap manusia. Hanya seseorang itu akan menemukannya atau tidak. Seolah-olah cinta sejati itu akan dibawa oleh sosok misterius yang datangnya entah dari mana, yang akan membawa cinta dalam genggamannya dan memberikannya pada Anda. Bila belum menemukannya, maka akan dicari sampai dapat, sampai kapanpun. Banyak orang berkata,”Aku akan menanti cinta sejatiku tiba, kapanpun, di manapun!” Seolah-olah cinta sejati adalah berkah yang datangnya dari langit.
Tapi cinta, tidak datang tiba-tiba. Ia bukanlah berkah. Ia hadir dalam kehidupan kita sebagaimana kita makan atau minum. Tidak luar biasa. Menurut Abraham Maslow, salah seorang tokoh psikologi terkemuka, cinta sejati itu ada. Cinta sejati adalah ketika kita mencintai diri orang lain apa adanya, tidak adanya kebutuhan terhadap cinta, dan tidak mencintai diri sendiri. Cinta sejati dicirikan dengan ketika perhatian terhadap yang dicintai menimbulkan kepuasan sebagaimana ketika mendapatkan perhatian darinya. Ciri lain dari cinta sejati adalah menghormati yang dicintai, dan memotivasi apa yang menjadi minatnya. Kebahagiaan merupakan perpaduan antara apa yang terbaik untuknya dan apa yang diinginkan untuk diri sendiri. Perhatian akan berakhir untuknya dan tidak akan pernah berakhir. Kita menghormati yang kita cintai sebagai pribadi yang terpisah dari diri kita bukan untuk memanipulasi, menguasai, dan mengontrolnya.
Perhatian dalam cinta sejati mestilah tulus. Ketika perhatian merupakan representasi dari kurangnya cinta (defisiensi love), perhatian itu barangkali dimanipulasi (saya menunjukkan perhatian padamu karena saya mengharapkan sesuatu darimu), menekan/menyesakkan (saya memperhatikanmu tidak peduli apakah kamu memerlukan perhatianku atau tidak), menimbulkan ketergantungan (saya memperhatikanmu karena saya tidak ingin kamu menjadi bebas), agresif (saya memperhatikanmu, jadi kamu seharusnya memberikan perhatian lebih kepadaku).
Pertanyaannya, apakah Anda memiliki cinta sejati itu?
Apakah perilaku yang ada dalam cinta?
Bisakah Anda mendeteksi seseorang yang sedang mabuk cinta? Kadangkala hal itu bisa dideteksi dengan mudah karena cinta, sebagai sebuah emosi tercermin dalam banyak hal, seperti ekspresi wajah dan tindakan verbal maupun nonverbal. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa pasangan yang memiliki cinta yang dalam, menghabiskan jauh lebih banyak waktu untuk saling memandang daripada pasangan yang kurang dalam cintanya. Jadi, jika si dia yang Anda cintai jarang mau saling memandang dengan Anda, mungkin si dia memang kurang dalam cintanya terhadap Anda. Sekurang-kurangnya tidak seperti Anda mencintainya.
Apa sajakah perilaku yang mencerminkan cinta? Berikut adalah beberapa perilaku yang mencerminkan cinta, yaitu:
1. Ekspresi fisik yang mencerminkan cinta
Cinta membuat seseorang berbahagia. Maka, mereka yang mencintai akan menunjukkan ekspresi wajah yang bahagia. Mereka tersenyum lebih banyak. Mata berbinar dan terlihat cerah. Wajahnya juga menunjukkan minat yang tinggi terhadap yang dicintai. Mereka memeluk dengan mesra.
2. Tindakan verbal yang mencerminkan cinta
Tindakan verbal yang mencerminkan cinta yang paling gampang diketahui adalah mengatakan “Aku mencintaimu”, “I love u”, “Aku sayang kamu”, “Kamulah cintaku”, dan semacamnya ungkapan cinta. Tentu saja ucapannya diucapkan dengan penuh perasaan. Kadang, seseorang yang sedang mabuk cinta, menuliskan nama yang dicintai di buku-buku, di dinding, di manapun, bahkan sampai menjadikan nama yang dicintai sebagai alamat email.
3. Tindakan nonverbal yang mencerminkan cinta
2. Tindakan verbal yang mencerminkan cinta
Tindakan verbal yang mencerminkan cinta yang paling gampang diketahui adalah mengatakan “Aku mencintaimu”, “I love u”, “Aku sayang kamu”, “Kamulah cintaku”, dan semacamnya ungkapan cinta. Tentu saja ucapannya diucapkan dengan penuh perasaan. Kadang, seseorang yang sedang mabuk cinta, menuliskan nama yang dicintai di buku-buku, di dinding, di manapun, bahkan sampai menjadikan nama yang dicintai sebagai alamat email.
Mungkin Anda pernah melihat ada sebuah buku yang terdapat halaman persembahannya. Di sana ditulis ungkapan-ungkapan cinta, seperti; “untuk Jane, tersayang”, “untuk Vina, ibu anak-anakku”, “untuk Dora, yang menemaniku sepanjang jalan”, semuanya adalah bentuk perilaku cinta.
3. Tindakan nonverbal yang mencerminkan cinta
Perilaku cinta berupa tindakan nonverbal adalah perilaku cinta yang paling banyak dilakukan oleh orang yang mencintai. Pertama adalah menunjukkan sikap penuh cinta. Di dalamnya adalah menunjukkan kepercayaan pada yang dicintai, mengatakan kejujuran, menunjukkan penghormatan, menghargai pendapatnya, memberikan dukungan semangat, menunjukkan rasa tertarik pada kegiatan-kegiatan yang dicintai. Kedua, menyingkapkan diri. Mereka yang mencintai akan membuka diri seluas-luasnya pada yang dicintai. Informasi apapun tentang diri akan diberikan pada yang dicintai. Mereka akan berusaha menjadi yang terdekat bagi yang dicintai. Ketiga, memberikan materi. Biasanya, materi adalah berupa hadiah-hadiah. Tidak jarang berupa bantuan materi pada saat yang dicintai kesulitan. Keempat, melakukan komunikasi nonverbal. Mereka menunjukkan rasa santai dan nyaman bila sedang bersama.
Bagaimana cinta yang ideal?
Apakah Anda merasa bahwa cinta yang Anda alami berada dalam kondisi ideal? Artinya Anda menemukan pasangan ideal yang Anda idam-idamkan dan juga memiliki hubungan yang ideal seperti yang Anda bayangkan? Jika ya, beruntunglah Anda. Itu artinya kehidupan cinta Anda luar biasa dan membuat Anda benar-benar bahagia.
Cinta ideal adalah cinta yang dipikirkan seseorang seharusnya terjadi. Konsep cinta ideal terdiri atas dua hal, yakni konsep tentang pasangan yang ideal dan konsep tentang hubungan yang ideal. Sebagian orang beruntung berkesempatan mencari cinta seperti yang idealkan. Jika berhubungan dengan satu orang tidak terasa ideal, maka bisa mencari yang lain. Namun, sebagian orang kurang beruntung. Konsep cinta ideal tetap hanya sebagai konsep belaka. Mereka gagal mewujudkannya karena dijodohkan mungkin, tidak cukup berusaha, atau terlalu tinggi berharap.
1. Pasangan cinta ideal
Seperti apa pasangan cinta ideal Anda? Jika Anda laki-laki, seperti apakah putri impian Anda? Jika Anda perempuan, seperti apa pangeran Anda? Tipe yang diidealkan setiap orang bisa berbeda-beda. Namun, secara umum, hampir semua orang mempunyai tiga standar untuk pasangan yang ideal. Pertama, kapasitas seseorang untuk menjalin keintiman dan kepercayaan (misalnya jujur, baik hati, tanggung jawab, setia, dan cukup berkualitas untuk menjadi orangtua). Kedua, daya tarik dan vitalitas (misalnya seksi, muda, sehat, sex appeal, cantik, dan tampan). Ketiga, sumberdaya dan status yang dimiliki seseorang (misalnya keadaan finansial, status sosial, intelektualitas, kesuksesan, dan pekerjaan yang baik).
Mereka yang percaya bahwa kesuksesan hubungan cinta ditentukan keintiman dan kepercayaan akan cenderung mengidealkan kejujuran, baik budi, baik hati, setia, bertanggung jawab, dan seterusnya. Mereka yang percaya kesuksesan hubungan ditentukan oleh adanya hasrat dalam hubungan itu, kriteria idealnya menekankan pada tubuh yang bagus, seksi, cantik, tampan, sehat, petualang dan seterusnya. Sedangkan mereka yang percaya kesuksesan hubungan ditentukan oleh suatu jaminan sumberdaya untuk hidup, maka pasangan yang ideal bagi mereka adalah mereka yang memiliki rumah bagus, memiliki pekerjaan bagus, memiliki sumber finansial yang memadai, memiliki gaya hidup aktif, dan seterusnya.
Tabel 1.
Tipe individu yang umumnya diinginkan sebagai pasangan cinta.
Tepercaya Jujur Komunikatif Menarik Suka melucu (good fun) Pengertian Suportif Memiliki selera humor yang baik Baik budi Penuh perasaan Baik hati Ramah Berpandangan luas Bisa dipercaya §Sensitif Pendengar yang baik Hangat easygoing Cerdas-intelek Independen Matang Stabil Penuh kesadaran diri Percaya diri |
Petualang (Adventurous)
Kritis
Romantis
Gaya hidup yang aktif
Seksi
Atraktif
Spontan
Ramah
Tidak merokok
Murah hati
Asertif
Ambisius
Memiliki tubuh yang bagus
Kreatif
Menyukai anak-anak
Sporty dan atletis
Sukses
Memiliki selera berpakaian yang baik
Berkemampuan finansial yang baik
Memiliki pekerjaan yang bagus
Usia yang sesuai
Memiliki rumah yang bagus
Kesamaan etnik
Religius
|
2. Hubungan cinta ideal
Umumnya, hubungan cinta ideal yang dimiliki setiap orang bisa dibedakan ke dalam 2 kelompok besar, yakni hubungan yang penuh keintiman dan kesetiaan, serta hubungan yang penuh hasrat. Mereka yang lebih percaya hubungan ideal harus dipenuhi keintiman dan kesetiaan biasanya menganggap lebih penting hal-hal seperti perhatian, keterbukaan, penghormatan, kejujuran, kepercayaan dan dukungan. Mereka biasanya memiliki kualitas hubungan cinta yang lebih baik dan juga lebih langgeng. Sedangkan mereka yang lebih percaya hubungan ideal harus penuh hasrat akan menganggap lebih penting hal-hal seperti kesenangan, kebebasan, romantisme, dan kegairahan.
Tabel 2.
Tipe hubungan ideal yang umumnya diinginkan orang.
Penuh kejujuran
Penuh persahabatan
Saling percaya
Komunikasi yang baik
Saling menghormati
Adanya kesetiaan
Monogami
Saling menjaga
Kesetaraan
Saling pengertian
Bergelora (In love)
Penuh humor-menyenangkan
Saling mendukung
Penuh perasaan
Adanya komitmen
|
Penuh rasa humor
Saling berbagi
Independen
Membuat nyaman (Relaxed)
Penuh penerimaan
Penuh hasrat
Kompromis
Menggairahkan
Romantis
Menghadapi konflik
Kesetaraan intelektualitas
Kesamaan minat
Menantang
Kesamaan kepribadian
|
Apakah cinta selalu mewujud dalam hubungan?
Anda tentu pernah mendengar tentang mencintai diam-diam. Seseorang memendam cinta pada seseorang tapi tak bisa mengungkapkannya. Cinta benar-benar dirasakan, tapi tidak sanggup mengatakan pada yang dicintai. Berarti, tidak ada hubungan cinta, yang ada hanya rasa cintanya.
Anda pernah menonton film yang berjudul ‘jomblo’? Dalam film itu ada seorang tokoh yang bernama Olip, seorang mahasiswa asal Aceh, yang jatuh cinta pada Astri. Selama 3 tahun ia memotret Astri diam-diam, membuat puisi-puisi cinta tentangnya, mengamatinya dari jauh, tanpa ada keberanian untuk mendekat dan mengatakan cinta. Tapi meski begitu, Olip begitu yakin bahwa dirinya mencintai Astri. Nah, pernahkah Anda mengalami hal yang serupa itu? Jangan-jangan Anda pernah.
Kesimpulannya rasa cinta tidak selalu berkait dengan hubungan cinta. Namun, rasa cinta pasti membuat seseorang memiliki keinginan untuk menjalin hubungan cinta dengan yang dicintai. Saat ini, rupa-rupa hubungan cinta banyak macamnya. Mulai dari pacaran yang paling sederhana, tunangan, menikah, sampai kumpul kebo.
Cinta bisa saja bertepuk sebelah tangan. Anda mungkin mencintai seseorang, tapi ia tak merasakan hal yang sama pada Anda. Seperti Olip kepada Astri. Malahan, Astri tidak tahu ada seseorang yang namanya Olip. Pernah juga kan mendengar seseorang yang jatuh cinta berkali-kali, dan ditolak cintanya berkali-kali juga?! Sungguh kurang beruntung yang mengalaminya.
2. Cinta dan dimensinya
- Dominasi dalam cinta
- Penyingkapan diri dalam cinta
- Komitmen dalam cinta
- Kelekatan dalam cinta
- Kecemburuan dalam cinta
- Kepuasan dalam cinta
- Konflik dalam cinta
Dominasi dalam cinta?
Apa yang Anda ingat tentang kata dominasi? Mungkin tentang adanya satu pihak yang menguasai lainnya. Seperti suami yang menguasai istrinya. Nah, cinta pun semacam itu. Ada dominasi yang mungkin terjadi dalam cinta. Tentunya tidak semua cinta, karena cinta sejati mungkin tanpa dominasi. Sekarang coba Anda ingat, siapa yang diharapkan lebih patuh, Anda atau kekasih Anda? Setara?! Jika setara, siapa yang lebih banyak menentukan keputusan tentang hidup Anda berdua? Siapa yang lebih sering memutuskan mau pergi ke mana dan mau apa? Siapa yang lebih kerap memutuskan mau membeli apa dan mau makan apa? Anda atau kekasih Anda?
Nah, siapa yang lebih banyak menentukan bagaimana hubungan cinta berjalan adalah pemegang dominasi. Ia penguasa dalam hubungan cinta Anda. Pernah kan mendengar tentang ikatan suami takut istri? Hal itu ada karena adanya dominasi dalam hubungan. Seorang istri mendominasi hubungan, dimana sang suami hanya patuh belaka pada istrinya.
Sampai saat ini, umumnya masyarakat masih menilai bahwa laki-laki adalah pihak yang sepantasnya berperan dominan dalam hubungan cinta dengan perempuan. Pihak perempuan diharapkan untuk lebih menurut apa kehendak laki-laki. Sejarah panjang dominasi laki-laki telah menjadikan perempuan menyerahkan dominasi kepada laki-laki baik secara sadar ataupun tidak. Laki-laki diberi hak untuk mengatur dan mengelola hubungan. Laki-laki secara otomatis diserahi jabatan sebagai pemimpin rumah tangga hanya karena ia laki-laki.
Dominasi juga bersumber dari sumber daya pribadi dan tingkat ketergantungan terhadap hubungan. Mereka yang memiliki sumber daya pribadi lebih tinggi biasanya akan lebih dominan dalam hubungan. Beberapa sumber daya pribadi misalnya penghasilan yang lebih besar, tingkat pendidikan dan pengetahuan yang lebih tinggi, daya tarik fisik yang lebih tinggi, melalui kekerasan dan ancaman, dan lainnya. Dalam hal ketergantungan, semakin tergantung seseorang di dalam hubungan maka orang itu juga akan memiliki kekuasaan mengatur dan mengelola hubungan yang semakin rendah. Bila Anda sangat tergantung pada kekasih Anda, maka akan sangat mungkin Anda didominasi kekasih Anda.
Penyingkapan diri dalam cinta
Penyingkapan diri adalah kegiatan membagi perasaan dan informasi yang akrab pada orang lain, dalam hal ini pada pasangan cinta Anda. Seseorang yang mencintai pasangannya akan banyak menyingkapkan dirinya. Semakin banyak dan dalam informasi serta perasaan yang disingkapkan, maka hubungan itu bisa dinilai semakin mendalam. Mereka yang hubungannya bertahan lama dan memuaskan adalah mereka yang menyingkapkan diri lebih banyak. Jadi, jika hubungan ingin bertahan lebih lama dan lebih memuaskan, percayailah pasangan Anda dengan menyingkapkan diri Anda sedalam-dalamnya.
Apa yang disingkapkan kepada pasangan? Mereka yang memiliki cinta yang dalam benar-benar menyingkapkan diri seluruhnya. Tidak ada rahasia sedikitpun. Semua perasaan yang dirasakan, peristiwa yang dialami, kisah masa lalu, rahasia pribadi, kebiasaan-kebiasaan buruk, dan semuanya yang lain disingkapkan kepada pasangan. Sedangkan mereka yang baru pada tahap awal hubungan cinta, biasanya menyingkapkan diri hanya pada beberapa hal saja. Namun, seiring waktu, secara bertahap mereka akan menyingkapkan diri seluruhnya.
Ada satu prinsip yang harus Anda taati dalam proses penyingkapan diri, yakni singkapkanlah sebanyak yang disingkapkan orang. Biasanya orang cenderung tidak nyaman jika orang lain menyingkapkan diri lebih banyak. Oleh karena itu mereka bisa menarik diri dari hubungan lebih lanjut. Agar hubungan bisa terus berlanjut dengan nyaman, jagalah keseimbangan dalam penyingkapan diri.
Komitmen dalam cinta
Cinta adalah sebentuk emosi. Sebagaimana bentuk emosi lain, sulit untuk bisa bertahan sangat lama. Padahal orang selalu berharap untuk memiliki cinta selamanya. Nah, oleh karena itu harus ada komitmen untuk melanggengkan cinta. Jika cinta surut, bisa dikuatkan kembali dengan adanya komitmen. Adanya komitmen inilah yang menjamin keberlanjutan hubungan cinta. Jika tidak ada komitmen, maka pada saat cinta surut hubungan akan bubar. Mereka-mereka yang kawin-cerai berkali-kali biasanya hanya memiliki cinta tapi tidak memiliki komitmen.
Lalu apa sesungguhnya komitmen? Komitmen diartikan sebagai keadaan psikologis ketika seseorang merasa terikat atau terhubung dengan seseorang, dan secara langsung mempengaruhi keputusan seseorang untuk melanjutkan atau mengakhiri hubungan. Jika Anda memiliki komitmen tinggi, maka Anda merasa sangat terikat dengan pasangan dan tidak akan mengakhiri hubungan. Jika hubungan rusak, Anda akan berupaya memperbaikinya. Sebaliknya jika Anda memiliki komitmen rendah, maka Anda kurang terikat dengan pasangan. Boleh jadi Anda akan selingkuh atau malah berniat mengakhiri hubungan. Sedangkan jika Anda mengakhiri hubungan sama sekali, tentu saja Anda akan disebut tidak berkomitmen.
Komitmen lebih sering merupakan hasil dari suatu proses, ketimbang muncul tiba-tiba. Biasanya komitmen akan muncul jika kepuasan dalam hubungan meningkat, semakin langkanya alternatif hubungan (misalnya sulit mendapatkan kekasih baru), dan telah sedemikian besar investasi yang ditanam dalam hubungan (misalnya pengalaman menjalani kesulitan bersama).
Secara umum komitmen bisa dibagi ke dalam 2 kategori berdasarkan motivasinya, yakni komitmen mendekat dan komitmen menjauh. Jenis komitmen mendekat adalah komitmen yang ditandai dengan keinginan melanjutkan hubungan karena bisa mendapatkan sesuatu yang positif. Misalnya percaya bahwa jika berkomitmen akan membuat hidupnya lebih bahagia. Sedangkan jenis komitmen menghindar ditandai dengan keinginan melanjutkan hubungan karena khawatir dampak negatif jika hubungan bubar. Misalnya waswas bakal sulit mendapatkan pengganti sepadan, takut kehilangan sumber finansial, takut dikecam keluarga dan lainnya. Orang yang memiliki tipe komitmen menghindar ini pada umumnya memiliki kepuasan hidup yang rendah.
Kelekatan dalam cinta
Kelekatan atau ‘attachment’ dalam bahasa inggris, adalah konsep yang kurang begitu dikenal di luar lingkungan psikologi. Namun sebenarnya konsep ini merupakan konsep mendasar yang ada pada diri manusia tentang bagaimana seseorang berhubungan dengan orang lain. Kelekatan biasa didefinisikan sebagai keadaan keterhubungan seseorang dengan orang lain yang berkait dengan keintiman dan kepercayaan.
Seberapa lekat Anda terhubung dengan pasangan cinta Anda? Maka Anda harus menjawab dengan menerangkan tentang seberapa intim dan seberapa percaya Anda kepada pasangan Anda. Lalu bagaimana model kelekatan Anda? Terdapat 3 model kelekatan yang umumnya dimiliki orang, yakni aman (secure), menghindar (avoidant), dan ambivalen (anxious/ambivalent).
1. Tipe kelekatan aman.
Mereka yang memiliki tipe aman memiliki kepercayaan penuh terhadap yang dicintai. Terdapat dorongan untuk dekat dengan yang dicintai tapi dengan tetap menjadi dirinya sendiri. Mereka yakin bahwa pasangannya adalah orang yang layak diperhatikan serta sebaliknya sangat memperhatikan dirinya. Mereka merasa nyaman bila bergantung pada yang dicintai. Sebaliknya mereka juga merasa nyaman bila yang dicintai bergantung pada mereka. Mereka tidak merasa khawatir ditinggalkan oleh yang mereka cintai.
Berikut adalah beberapa pernyataan yang menggambarkan tipe kelekatan aman. Jika Anda merasa pernyataannya banyak sesuai dengan Anda, maka mungkin inilah tipe kelekatan Anda.
- Saya merasa nyaman dengan kedekatan dan atau independence
- Saya merasa cukup mudah merasa dekat dengan orang lain
- Saya merasa nyaman bergantung pada seseorang
- Saya merasa nyaman seseorang bergantung pada saya
- Saya tidak merasa khawatir ditinggalkan
- Saya tidak merasa khawatir seseorang menjadi sangat dekat dengan saya.
Tipe kelekatan menghindar ditandai dengan perasaan kurang nyaman mengalami suatu keintiman atau kedekatan. Mereka enggan untuk percaya dan bergantung pada orang yang dicintai. Mereka akan berusaha menjaga hubungan agar tidak terlalu dekat atau intim.
Berikut adalah beberapa pernyataan yang menggambarkan tipe kelekatan menghindar. Jika Anda merasa pernyataannya banyak sesuai dengan Anda, maka mungkin inilah tipe kelekatan Anda.
- Saya memerlukan keberanian besar untuk independen
- Saya merasa tidak nyaman menjadi lebih dekat dengan orang lain
- Saya menemukan kesulitan untuk mempercayai orang lain seutuhnya
- Saya sulit untuk membiarkan diri saya tergantung pada orang lain
- Saya gugup ketika seseorang menjadi begitu dekat dengan saya
- Pasangan yang saya cintai menginginkan hubungan yang lebih intim, lebih dari yang saya rasakan nyaman melakukannya.
Mereka yang memiliki tipe ambivalen mempunyai dorongan untuk meleburkan diri sepenuhnya dengan orang yang dicintai. Mereka merasa tidak sanggup untuk berdiri sendiri tanpa ada yang dicintai. Akibatnya mengalami kecemasan tinggi akan ditinggalkan. Mereka juga sangat takut akan diabaikan. Terkadang, muncul juga kekhawatiran bahwa mereka tidak sungguh-sungguh dicintai oleh pasangan mereka.
Berikut adalah beberapa pernyataan yang menggambarkan tipe kelekatan ambivalen. Jika Anda merasa pernyataannya banyak sesuai dengan Anda, maka mungkin inilah tipe kelekatan Anda.
- Saya memerlukan keberanian besar untuk menjadi lebih dekat dengan seseorang.
- Saya merasa bahwa orang lain enggan untuk ‘dekat’ dengan saya seperti yang saya inginkan.
- Saya sering khawatir bahwa pasangan saya tidak sungguh-sungguh mencintai saya
- Saya sering merasa khawatir pasangan saya tidak sungguh-sungguh ingin tinggal bersama saya
- Saya ingin menyatu seluruhnya dengan orang lain, dan dorongan ini kadang membuat orang lain menjauh dari saya
Kecemburuan dalam cinta
Anda pernah merasa cemburu? Jangan bilang belum daripada Anda dituduh berbohong. Siapa yang pernah jatuh cinta, mesti pernah juga cemburu. Banyak orang yakin bahwa cemburu juga merupakan salah satu tanda cinta. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa mereka yang sukses dalam hubungan cinta adalah mereka yang pada awal hubungan memiliki cemburu yang lebih tinggi.
Cemburu adalah emosi yang muncul sebagai reaksi terhadap ancaman yang mungkin bisa membuat seseorang kehilangan afeksi dari seseorang yang bernilai penting baginya, ketika afeksi itu diberikan pada orang lain. Jadi, Anda cemburu pada pasangan Anda ketika dia berbicara pada orang lain, tidak lain karena Anda takut kehilangan afeksi darinya karena afeksinya bisa pindah ke orang yang diajak bicara. Cemburu juga bisa dialami kepada seseorang yang belum jadi pasangan. Apabila Anda diam-diam mencintai seseorang, Anda akan cemburu bila seseorang itu bertingkah mesra dengan orang lain.
Apa yang dilakukan orang ketika cemburu? Setidaknya ada lima hal yang mungkin dilakukan orang ketika cemburu. Pertama, melakukan komunikasi integratif. Pada saat cemburu, seseorang mencoba menilainya sebagai sesuatu yang wajar. Jika Anda cemburu pasangan Anda berbicara dengan orang asing, maka Anda mungkin mengatakan pada pasangan bahwa meluaskan pergaulan sangatlah penting baginya. Kedua, memberikan kompensasi. Pada saat cemburu, seseorang akan lebih memperhatikan, lebih sensitif terhadap keinginan pasangan, kerap memberi hadiah dan lainnya. Ketiga, mengawasi. Bak elang, pasangan akan diawasi di manapun berada. Keempat, memanipulasi. Pada saat cemburu, seseorang melakukan tindakan-tindakan agar pasangan lebih memperhatikan. Misalnya pura-pura sakit. Terakhir, melakukan kekerasan. Adapun kekerasan yang dilakukan bisa verbal atau nonverbal. Misalnya menampar, memaki, menghina dan lainnya. Termasuk di dalamnya adalah ketika seseorang mengatakan pada pasangan bahwa tidak akan ada yang mau padanya lagi.
Semakin serius dan eksklusif hubungan cinta, biasanya kecemburuan cenderung meningkat. Intensitas cemburu seseorang yang baru pacaran sangat mungkin lebih rendah bila dibandingkan dengan seseorang yang sudah 5 tahun pacaran. Bukankah Anda sering mendengar banyak keluhan bahwa semakin lama pacaran, sang pacar semakin cemburuan? Padahal umumnya orang berharap semakin lama pacaran maka cemburu juga semakin berkurang karena percaya telah terbangun kuat. Biasanya semakin tinggi cemburu dalam suatu hubungan cinta maka kepuasan hubungan juga cenderung semakin tinggi. Tentu dengan catatan, bila sungguh-sungguh mencintai pasangan. Jika kurang mencintai pasangan tetapi pencemburu, maka tentu saja hubungan tidak akan memuaskan.
Diakui ada tipe pribadi tertentu yang lebih mudah menjadi pencemburu ketimbang yang lain. Mereka yang cenderung menjadi pencemburu adalah mereka yang memiliki tipe kepribadian egoistik, cenderung mementingkan diri sendiri, ambisius, dan berpandangan sempit. Demikian juga orang yang memiliki tipe kelekatan ambivalen umumnya sangat pencemburu.
Apakah Anda pencemburu? Berikut adalah sebuah kuis bagi Anda untuk menguji apakah Anda sangat pencemburu atau kurang pencemburu. Pernyataan-pernyataan yang menggambarkan kecemburuan di bawah, coba Anda cocokkan dengan diri Anda. Apabila lebih dari 10 pernyataan sesuai dengan Anda, maka Anda sangat pencemburu.
- Ketika pasangan saya tidak berada dalam pandangan saya, saya khawatir bahwa dia akan tertarik pada orang lain.
- Saya sering khawatir pasangan saya akan meninggalkan saya untuk orang lain
- Saya sering khawatir bahwa pasangan saya tidak sungguh-sungguh mencintai saya
- Saya merasa frustrasi bila pasangan saya tidak berada di sisi saya sebanyak yang saya inginkan.
- Saya tidak merasa nyaman jauh dari pasangan saya.
- Saya merasa tidak nyaman ketika sedang asyik berdua dengan pasangan saya lalu tiba-tiba ada teman yang ikut nimbrung.
- Saya enggan mendengarkan kisah cinta masa lalu pasangan saya.
- Saya tidak suka bila pasangan saya menceritakan kebaikan-kebaikan orang lain selain saya.
- Saya merasa sering diabaikan pasangan saya.
- Saya ingin pasangan saya menceritakan seluruh kegiatannya.
- Saya ingin selalu mengawasi pasangan saya.
- Saya ingin pasangan saya meminta izin kepada saya sebelum melakukan sesuatu.
- Saya tidak suka pasangan saya pergi bersama orang lain lawan jenis
- Saya merasa cemas bila pasangan saya terlihat sangat cantik/tampan
- Saya tidak suka pergi ke tempat-tempat di mana pasangan saya menjadi pusat perhatian.
.
Kepuasan dalam cinta
Apa yang diinginkan dalam menjalin hubungan cinta? Sudah tentu bahagia. Nah, dari mana bahagia berasal? Tidak lain dari rasa puas terhadap hubungan cinta yang dijalani. Mereka yang puas mengalami perasaan sejahtera, aman, nyaman, tenteram, dan tidak menginginkan adanya hubungan yang lain. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa bubarnya hubungan cinta tidak disebabkan oleh hilangnya cinta, tetapi karena ketidakpuasan dan ketidakbahagiaan yang terbangun.
Mereka yang puas dalam hubungan cinta akan semakin terikat dalam hubungan. Bukankah jika Anda puas dengan pasangan, Anda tidak akan meninggalkannya? Namun begitu, bukan berarti jika tidak puas maka akan meninggalkan hubungan. Banyak orang merasa tidak puas dalam hubungan, tapi tetap tidak mau meninggalkan hubungan. Anda mungkin pernah mendengar ada seorang gadis yang sering disakiti pacarnya. Sang pacar sering selingkuh dan memukulnya. Namun sang gadis tidak mau putus. Mau tahu kenapa? Karena si gadis merasa telah banyak menanamkan investasi dalam hubungan itu berupa ‘having sex’ bersama. Ia menyerahkan kegadisannya pada sang pacar. Jika putus, ia merasa tidak percaya diri untuk bisa mendapatkan pengganti yang mau mengerti.
Hubungan yang memuaskan adalah jika hubungan cinta berjalan seperti yang diidealkan, memiliki kualitas hubungan yang tinggi dan hubungan terus berlanjut. Berikut ciri-ciri umum hubungan yang memuaskan. Jika hubungan Anda tidak memenuhi satu ciri pun, maka boleh jadi hubungan cinta Anda kurang memuaskan.
1. Adanya rasa cinta kepada pasangan
- Memiliki keinginan untuk selalu membantu pasangan
- Kebutuhan pasangan dan kebutuhan diri menjadi sama
- Mengalami eksklusivitas (tidak ada orang ketiga di antaranya)
2. Adanya rasa suka pada pasangan
- adanya penghormatan pada pasangan sebagai pribadi tersendiri
- mengalami evaluasi hubungan yang positif
- merasakan kesamaan antara diri dan pasangan
3. Mengalami kepuasan pada umumnya.
- Persetujuan yang luas antar pasangan
- Mengalami afeksi yang positif dan puas dalam hubungan seksual.
- Memiliki jumlah kegiatan bersama antar pasangan yang tinggi.
- Senang, nyaman dan merasa aman bersama pasangannya.
4. Adanya kestabilan hubungan
Di atas telah dibahas ciri-ciri dari hubungan cinta yang memuaskan. Nah, sekarang saatnya untuk mengupas sebab-sebab yang bisa menimbulkan kepuasan dalam hubungan. Setidaknya ada empat hal yang membuat hubungan cinta menimbulkan kepuasan, yakni keadilan dan keseimbangan dalam hubungan, perasaan dimengerti (kindred spirit), mendapatkan hubungan cinta yang diidealkan, dan strategi memecahkan masalah (coping) yang sama.
1. Keadilan dan keseimbangan dalam hubungan
Sebuah survei menunjukkan bahwa pasangan yang melaporkan ketidakpuasan dalam hubungan cinta mereka, sebagian besar memiliki interaksi yang tidak adil dan tidak seimbang diantara mereka. Salah satu pasangan merasa melakukan terlalu banyak untuk hubungan sementara yang lain sangat sedikit melakukannya. Keadilan dalam hubungan bisa dilihat dari keseimbangan pertukaran dalam hubungan. Apabila yang dipertukarkan pasangan tidak seimbang maka terjadilah ketidakadilan dalam hubungan. Akibatnya muncullah ketidakpuasan. Adapun hal-hal yang dipertukarkan bisa berupa tenaga, waktu, finansial, dukungan emosional, rahasia pribadi, hasrat seksual, dan sebagainya. Misalnya Anda selalu ada waktu untuk pacar Anda, tapi pacar selalu tidak ada waktu untuk Anda.
2. Merasa dipahami dan dimengerti (kindred spirit)
Perasaan dipahami dan dimengerti atau kindred spirit yang muncul dalam hubungan cinta akan membuat pelakunya merasakan perasaan sejahtera. Mereka percaya pasangannya memberikan perhatian yang sama, mengerti mereka dan berbagi pengalaman dengan mereka. Biasanya mereka merasa memiliki kesamaan yang besar meski sesungguhnya mungkin kesamaan-kesamaan yang ada tidak sebesar yang mereka kira.
3. Mendapatkan hubungan cinta ideal
Seperti apa hubungan cinta yang Anda idealkan? Jika Anda mengidealkan hubungan cinta yang penuh hasrat dan bergelora, dan Anda mendapatkannya, maka tentu saja Anda akan puas. Semakin jauh dari ideal, maka kepuasan juga semakin menurun.
4. Strategi memecahkan masalah yang sama
Masalah adalah keniscayaan dalam hubungan cinta. Wajar saja, sebab mempersatukan dua orang yang berbeda. Jadi, yang terpenting adalah bagaimana menangani masalah. Pasangan yang menyelesaikan konflik dengan cara yang sama, maka akan muncul kepuasan pada mereka. Secara bersama menyelesaikan masalah dengan cara memperbaiki masalah secara langsung, akan sama memuaskannya dengan mereka yang sama-sama menyelesaikan masalah dengan cara melakukan penyesuaian emosional.
Konflik dalam cinta
Anda pernah bertengkar dengan pasangan Anda? Anda pernah memarahinya atau Anda dimarahinya? Hampir semua pasangan pasti pernah mengalami konflik. Namun begitu, kebanyakan konflik antar pasangan sebenarnya hanyalah hal-hal kecil belaka. Ibarat kata, hanya kerikil yang menggelitik tapak kaki. Namun begitu, kadangkala konflik membahayakan hubungan cinta.
Terjadinya konflik cenderung semakin banyak seiring interaksi yang semakin erat, semakin banyak waktu yang dihabiskan bersama, dan semakin banyak kegiatan yang dilakukan bersama. Jarang ada yang berkonflik pada saat mulai membangun hubungan cinta. Justru setelah lama menjalin hubungan, konflik bisa sering muncul. Anda mungkin pernah mendengar keluhan tentang pasangan yang ketika pacaran tidak pernah bertengkar, tapi setelah menikah justru sering bertengkar. Sebenarnya hal itu wajar karena semakin kerapnya interaksi.
Berdasarkan sumber penyebabnya, konflik bisa dibedakan dalam 3 kelompok besar, yakni konflik yang bersumber dari perilaku spesifik pasangan, dari norma peran, dan karena disposisi pribadi. Sumber konflik karena perilaku spesifik pasangan misalnya bertingkah jorok, asusila, membuat malu, kecanduan narkoba, dan sebagainya. Termasuk di dalamnya adalah tidak mengikuti keinginan pasangan.
Konflik karena norma peran berkait hal-hal di sekitar hak dan kewajiban pasangan yang terlibat. Jenis sumber konflik itu misalnya karena ingkar janji, kurang seimbangnya hubungan timbal balik (salah satu pihak merasa memiliki tugas yang lebih banyak), dan melalaikan tugas yang disepakati bersama. Affair atau selingkuh merupakan salah satu sumber konflik besar yang berasal dari norma peran.
Salah satu sumber konflik adalah karena adanya disposisi pribadi. Seseorang berperilaku khas dalam menanggapi perilaku pasangan. Mereka yang pemarah, akan selalu marah untuk hal-hal sepele misalnya lambat mencuci piring. Mereka yang berpikiran negatif akan selalu menilai negatif hal-hal yang dilakukan pasangan. Misalnya hanya karena ada SMS mengatakan ‘Apa kabar’, langsung dicemburui habis-habisan.
Apa yang harus dilakukan ketika menghadapi konflik dan apa yang tidak boleh dilakukan? Berikut tips dari Ian Gottlib dan Catherine Colby yang bisa Anda terapkan.
Tabel 3.
Apa yang harus dilakukan dan apa yang tidak ketika terjadi konflik
Hal-hal
yang tidak boleh dilakukan
|
Hal-hal
yang harus dilakukan
|
|
|
.
.
3. Ragam Jenis Cinta
- Benarkah ada tipe cinta yang berbeda?
- Segitiga cinta dari Robert Stenberg
- Enam warna cinta dari John Allan Lee
- Kuis: tentukan tipe cintamu
Benarkah ada tipe cinta yang berbeda?
Apa cinta yang Anda rasakan? Boleh jadi bergelora dan penuh hasrat. Namun orang lain mungkin merasakan cinta tidak seperti Anda. Mereka tidak bergelora dalam merasakan cinta. Nah, sejak dulu para ahli menyadari perbedaan itu dan telah mencoba menyingkapkan perbedaan-perbedaan cinta yang dialami manusia.
Banyak ahli membedakan adanya 2 tipe cinta yang berbeda, yakni cinta yang penuh hasrat (passionate love) dan cinta yang penuh keintiman (companionate love). Keduanya berbeda dalam intensitas emosi yang dialami. Cinta yang penuh hasrat ditandai adanya intensitas emosi yang tinggi, dan penuh gelora. Sedangkan cinta yang penuh keintiman kurang adanya intensitas emosi, namun adanya kelekatan, keintiman dan komitmen tinggi terhadap cinta.
Sebagian ahli menemukan bahwa cinta tidak hanya terpolarisasi dalam 2 kutub berbeda seperti di atas. Berdasarkan penelitian, mereka mengidentifikasi tipe-tipe cinta yang lain, yang harus dibedakan menjadi tipe cinta tersendiri. Salah satu peneliti cinta, yakni ahli psikologi Robert Sternberg, berhasil mengidentifikasi suatu model cinta yang disebut segitiga cinta atau ‘triangle of love’. Menurutnya, cinta memiliki tiga dimensi utama, yakni hasrat (passion), keintiman/kedekatan (intimacy), dan komitmen (commitment). Peneliti lain menemukan hal yang tidak jauh berbeda. John Allan Lee, seorang antropolog, berhasil mengidentifikasi bahwa cinta terdiri dari 6 jenis yang berbeda. Identifikasinya dikenal dengan sebutan enam warna cinta atau ‘six color of love’. Lee membedakan ada tiga cinta primer, yakni eros, ludus, dan storge, serta tiga jenis cinta sekunder, yakni mania, pragma, dan agape. Sementara itu Clyde Hendrick & Susan Hendrick juga berhasil mengidentifikasi enam tipe cinta berbeda, yaitu passionate love, game-playing love, friendship love, practical love, dependent love, dan selfless love.
Selain ketiga tipologi cinta di atas, masih ada pembagian tipe-tipe cinta yang berbeda. Hampir setiap kebudayaan memiliki pembagian tersendiri. Misalnya ada yang membagi cinta dalam 4 jenis, yakni tipe cinta api, cinta air, cinta udara, dan cinta tanah. Ada juga yang membaginya berdasarkan mitologi binatang , misalnya cinta anjing, cinta merpati, dan lainnya. Pendek kata, cinta memang memiliki tipe-tipe.
Tulisan ini hanya akan membahas tipologi cinta menurut Robert Sternberg yakni segitiga cinta dan enam warna cinta dari John Allan Lee. Keduanya dibahas di sini karena keduanya merupakan tipologi yang paling banyak digunakan didunia akademik, oleh karena itu cukup teruji kebenarannya.
Segitiga cinta dari Robert Sternberg
Menurut tipologi ini, cinta memiliki tiga dimensi, yakni hasrat (passion), keintiman/kedekatan (intimacy), dan komitmen (commitment). Dimensi hasrat (passion) memfokuskan pada intensnya perasaan dan keterbangkitan yang muncul dari daya tarik fisik dan daya tarik seksual. Mereka yang mengalami jenis cinta ini mengalami ketertarikan fisik yang nyata, selalu memikirkan yang dicintai sepanjang waktu, melakukan kontak mata yang intens bila bertemu, mengalami perasaan indah terlambung ke awan, mengagumi dan terpesona dengan pasangan, detak jantung meningkat bila berjumpa, mengalami perasaan sejahtera, ingin selalu bersama yang dicintai, memiliki energi besar untuk melakukan sesuatu demi pasangan, merasa memiliki kesamaan dalam banyak hal, dan merasa sangat berbahagia.
Dimensi keintiman (intimacy) menekankan pada kedekatan perasaan antara dua orang dan kekuatan yang mengikat mereka untuk bersama. Sebuah hubungan akan mencapai keintiman emosional manakala kedua pihak saling mengerti, terbuka, dan saling mendukung, dan bisa berbicara apapun tanpa merasa takut ditolak. Mereka mampu untuk saling memaafkan dan menerima, khususnya ketika mereka tidak sependapat atau berbuat kesalahan.
Dimensi komitmen (commitment) diartikan sebagai keputusan untuk tetap bersama seorang pasangan dalam hidupnya. Komitmen berarti pula mencurahkan perhatian, melakukan sesuatu yang menjaga suatu hubungan tetap langgeng, dan melindungi hubungan itu dari bahaya, dan memperbaikinya bila hubungan itu dalam keadaan kritis.
Kombinasi dari tiga dimensi cinta utama, menghasilkan adanya 8 tipe cinta berbeda. Satu tipe adalah nonlove, berarti tidak ada cinta. Kebanyakan hubungan antar manusia merupakan nonlove, misalnya antara guru dan murid, antara penumpang dan sopit taksi, antara pembeli dan penjual, dan sebagainya. Oleh karena itu sebenarnya hanya ada 7 tipe cinta yang benar-benar mengandung cinta.
- Liking (intimacy). Hubungan secara esensial dimaknai sebagai persahabatan. Tipe cinta ini mengandung kehangatan, keintiman, kedekatan, dan emosi positif lainnya, akan tetapi kurang adanya hasrat (passion) dan commitment.
- Infatuation (Passion). Dalam tipe cinta ini ‘cinta pada pandangan pertama’ menjadi cerita yang paling menonjol. Daya tarik satu sama lain sangat kelihatan dan menggetarkan. Gelora dan hasrat sangat tampak.
- Empty love (Commitment). Dalam cinta ini, antar pasangan memiliki komitmen untuk saling setia dan setia pula terhadap hubungan itu. Akan tetapi mereka kurang memiliki keterhubungan emosi yang dalam dan tidak pula memiliki hasrat yang mendalam.
- Romantic love (Intimacy + passion). Pasangan memiliki rasa dekat dan keterhubungan serta daya tarik fisik yang kuat. Mereka memiliki hasrat yang menyala dan memiliki kedekatan emosional. Mereka yang memiliki tpe cinta ini tidak memiliki komitmen untuk setia terhadap hubungan dan terhadap pasangan.
- Companionate love (intimacy + commitment). Dalam hubungan cinta tipe ini terdapat persahabatan yang stabil dan jangka panjang. Mereka yang memiliki tipe cinta ini memiliki kedekatan emosional yang tinggi, berkeputusan untuk mencintai pasangan, dan komitmen untuk selamanya dalam hubungan itu. Tipe hubungan ini sering disebut ‘persahabatan terbaik, ketika tidak ada ketertarikan seksual ataupun kalau ada dalam pernikahan jangka panjang daya tarik seksual akan memudar dan tidak dianggap penting.
- Fatuous love (passion + commitment). Hubungannya penuh gelora dan hangat. Akan tetapi biasanya hubungan seperti ini tidak stabil dan berisiko cepat berakhir.
- Consummate love (intimacy + passion + commitment). Ini adalah cinta yang lengkap dimana setiap orang ingin mencapainya. Dalam tipe cinta ini terdapat hasrat, terdapat keintiman, dan sekaligus terdapat komitmen. Inilah tipe cinta yang diidealkan.
Enam warna cinta dari John Allan Lee
John Allan Lee adalah seorang antropolog yang banyak mempelajari cinta. Ia mengemukakan bahwa cinta memiliki 3 jenis cinta yang utama dan 3 jenis cinta sekunder. Tiga jenis cinta primer adalah eros, ludus, dan storge. Sedangkan tiga jenis cinta sekunder adalah mania, pragma, dan agape. Tipe cinta sekunder merupakan perpaduan antara tipe-tipe cinta primer. Tipe cinta mania merupakan perpaduan antara tipe cinta eros dan tipe cinta ludus. Tipe cinta pragma adalah tipe cinta sebagai hasil perpaduan tipe cinta ludus dan storge. Sedangkan tipe cinta agape adalah perpaduan tipe cinta eros dan tipe cinta storge.
Berikut adalah ciri-ciri masing-masing tipe cinta, baik tipe cinta primer maupun tipe cinta sekunder.
1. Tipe cinta primer eros.
- Daya tarik fisik dan emosional yang kuat, komitmen terhadap yang dicintai
- Penuh gairah akan cintanya
- Cinta pada orang yang diidealkan
- Cinta pada pandangan pertama, berdasarkan daya tarik fisik dan keterbangkitan fisik.
- Cinta dianggap sebagai suatu permainan (game-playing Love)
- Tidak ada komitmen terhadap cinta dan pasangan
- Tidak pernah ada kecemburuan yang sesungguhnya.
- Tanpa adanya komitmen dan kecemburuan, maka cinta terbebas dari kecemasan dan selalu menyenangkan. Bagi mereka hal inilah yang dinilai sebagai cinta yang sesungguhnya.
- Dapat mencintai lebih dari satu orang pada saat bersamaan
- Dapat dengan mudah mencintai seseorang lalu beralih ke yang lainnya.
- Perasaan yang ada kurang berkobar-kobar tetapi mengandung afeksi yang dalam.
- Komitmen kuat terhadap hubungan yang telah dibuat
- Lebih sebagai hubungan persahabatan yang membutuhkan kepercayaan satu sama lain sepanjang waktu untuk membangunnya.
- Cinta yang obsesif, sangat intens, penuh kecemasan, dan posesif.
- Orang yang dicintai dipikirkan terus menerus
- Ada kebutuhan yang sangat besar untuk dicintai
- Ada kebutuhan untuk menjamin cinta akan terus bertahan sampai kapanpun
- Cinta dipandang sebagai sesuatu yang realistik dan praktis.
- Dalam menemukan yang dicintai dilihat kesamaan demografi dan kualitas kepribadian yang dibutuhkan untuk kecocokan dan lebih dari itu untuk keberlanjutan hubungan.
- Penuh perhatian pada yang dicintai tanpa adanya kepentingan pribadi.
- Cinta dilihat sebagai sesuatu yang intens dan penuh persahabatan.
- Mereka menambahkan kualitas cinta dengan keinginan saling menolong (altruisme), dimana kebutuhan yang dici ntai didahulukan daripada kebutuhan-kebutuhannya sendiri
Kuis : tentukan tipe cintamu
Berdasarkan 2 tipologi cinta di atas, tentu Anda sudah bisa mereka-reka tipe cinta seperti apa yang Anda miliki. Nah, untuk lebih akurat, berikut adalah sebuah kuis yang bisa menentukan tipe cinta yang Anda miliki, berdasarkan tipologi enam warna cinta dari John Allan Lee. Kuis tersebut dibuat oleh Clyde Hendrick dan Susan HendrickSilakan jawab pertanyaan-pertanyaan berikut dengan jujur dan seakurat mungkin. Jika Anda tidak sedang memiliki pasangan atau kekasih, jawab pertanyaan berikut dengan orang yang paling baru menghiasi pikiran Anda. Jika tidak, jawablah berdasarkan perkiraan respon Anda terhadap pernyataan-pernyataan yang ada.
Skala
1. Sangat setuju
2. Setuju
3. netral
4. tidak setuju
5. sangat tidak setuju
Skoring
Skor cinta Anda bisa Anda peroleh dengan memberikan nilai berdasarkan skala di atas pada setiap item. Jumlahkan dan bagi 7. Nilai terkecil yang Anda dapat dalam satu jenis cinta berarti itulah jenis cinta yang Anda miliki. Bisa jadi Anda khas memiliki salah satu jenis cinta yang ada namun bisa juga kombinasi dari tipe-tipe.
1. Eros
- Pasangan saya dan saya saling tertarik segera setelah pertama kali berjumpa
- Percintaan kami sangat intens dan memuaskan
- Pasangan saya dan saya bisa dengan cepat saling terlibat secara emosional
- Pasangan saya dan saya sungguh-sungguh saling mengerti satu sama lain
- Pasangan saya dan saya memiliki fisik yang benar-benar sangat sesuai satu sama lain seperti campuran kimia.
- Saya merasa bahwa pasangan saya sangatlah berarti, dan saya sangat berarti baginya.
- Pasangan saya memenuhi standar ideal saya akan sebuah kecantikan/ketampanan.
- Saya berusaha menjaga agar pasangan sedikitpun tak ragu akan kesetiaan saya terhadapnya
- Saya dapat dengan mudah melakukan selingkuh terhadap pasangan saya
- Bila pasangan saya terlalu tergantung pada saya, saya akan sedikit mundur
- Saya menikmati percintaan saya dengan beberapa pasangan saya
- Saya percaya bahwa pasangan saya tidak akan mengetahui kalau saya menyakitinya.
- Saya kadang-kadang harus menjaga pasangan saya agar tidak menemukan cinta saya yang lain.
- Pasangan saya akan terganggu bila ia tahu tentang beberapa hal yang pernah saya lakukan bersama orang lain.
- Sangat sulit untuk mengatakan bahwa persahabatan saya dengannya mulai beralih menjadi cinta
- Saya ingin selalu menjadi sahabat bagi pasangan saya
- Cinta kami didasari persahabatan yang dalam, bukan atas dasar emosi mistis yang misterius.
- Untuk menjadi terlihat nyata, cinta kami memerlukan sejenak perhatian.
- Cinta kami adalah cinta yang paling baik karena tumbuh setelah melalui persahabatan yang panjang.
- Persahabatan kami secara perlahan berubah menjadi cinta.
- Hubungan cinta kami adalah yang paling memuaskan karena dibangun dari persahabatan yang baik.
- Saya memikirkan apa yang pasangan saya akan lakukan dalam hidupnya sebelum saya memiliki komitmen terhadapnya.
- Saya telah berusaha merencanakan hidup saya secara hati-hati sebelum memilih pasangan.
- Menurut saya, pasangan cinta yang terbaik adalah yang memiliki latar belakang yang sama.
- Sebelum melibatkan diri secara mendalam dengan pasangan saya, saya berusaha membayangkan kecocokan latar belakang keturunannya dengan latar belakang saya dalam rangka kemungkinan pemilikan anak
- Bagi saya, pertimbangan utama memilih pasangan adalah persetujuan keluarga saya.
- Bagi saya, faktor penting dalam memilih pasangan adalah apakah ia akan menjadi orangtua yang baik atau tidak.
- Bagi saya, salah satu pertimbangan dalam memilih pasangan adalah bagaimana ia akan dapat membantu karier saya.
- Ketika terjadi sesuatu yang tidak benar antara saya dan pasangan saya, perut saya mengalami gangguan
- Bila pasangan saya dan saya bertengkar, saya merasa tertekan sekali bahkan kadang saya berpikir untuk bunuh diri
- Kadangkala saya mendapatkan kesenangan yang luar biasa dalam merasakan cinta terhadap pasangan saya yang membuat saya tidak dapat tidur
- Semenjak saya jatuh cinta terhadap pasangan saya, saya mengalami gangguan konsentrasi dan berbagai hal lainnya.
- Ketika pasangan saya tidak membalas perhatian yang saya berikan padanya, saya merasa sakit.
- Saya tidak dapat bersantai bila saya tahu/mengira bahwa pasangan saya sedang bersama orang lain
- Bila pasangan saya mengabaikan saya untuk beberapa waktu, saya kadang-kadang merasa melakukan tindakan bodoh untuk mendapatkan perhatiannya kembali.
- Saya berusaha selalu membantu pasangan saya melalui waktu-waktu yang sulit baginya.
- Saya biasanya berkeinginan untuk mengorbankan keinginan saya demi pasangan saya agar mencapai apa yang diinginkannya.
- Bila pasangan saya marah terhadap saya, saya tetap mencintainya sepenuhnya dan tanpa syarat.
- Apapun yang saya miliki adalah milik pasangan saya untuk digunakannya, bilamana ia memilihnya.
- Saya lebih suka saya yang menderita daripada pasangan saya yang menderita.
- Saya tidak dapat berbahagia kecuali jika saya memberikan kebahagiaan pada pasangan saya sebelum saya sendiri.
- Saya akan menanggung segala sesuatunya demi pasangan saya.
.
.
4. Sebab Timbulnya Cinta
- Apakah cinta ada karena insting dasar manusia?
- Mengapa tertarik pada si dia?
- Mengapa jatuh cinta pada si dia?
- Apakah jatuh cinta?
- Kapan seseorang merasa mencintai?
Apakah cinta ada karena insting dasar manusia?
Banyak ahli menyebutkan bahwa cinta merupakan salah satu emosi dasar yang dimiliki manusia, selain marah, bahagia, sedih, terkejut, jijik dan takut. Tidak ada manusia normal yang tidak mengalami cinta dalam hidupnya.
Kapan cinta romantik mulai dirasakan seseorang? Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak umur 3,5 tahun sudah bisa mengalami cinta yang penuh hasrat. Banyak yang masih ingat, pada saat masih sekolah dasar dulu telah mengalami jatuh cinta. Mereka begitu merindukan seseorang, bila bertemu hati berdegup kencang, dan senang sekali bisa melihatnya. Pendek kata, mereka telah jatuh cinta pada saat masih begitu muda. Perasaan cinta berhasrat itu (passionate), semakin menjadi-jadi pada saat seorang anak beranjak puber.
Penelitian yang dilakukan oleh para ahli menunjukkan bahwa pada saat masih bayi, cinta sudah dirasakan. Namun berbeda bentuk dengan cinta pada orang dewasa. Ini yang membuat orang berkesimpulan bahwa cinta sudah ada dalam gen manusia. Merupakan hal alamiah seseorang memiliki cinta. Cinta yang dialami seseorang pada saat dewasa diketahui tergantung pada tipe kelekatan yang dimiliki saat orang itu masih kecil.
Bayi akan memiliki kelekatan aman (secure) pada ibunya jika mendapat afeksi yang dalam dan dibiarkan independen. Pada saat dewasa, mereka akan merasa aman dengan keintiman dan mampu untuk percaya dan bergantung pada orang lain. Bayi yang memiliki kelekatan ambivalen (disebabkan karena dibiarkan tergantung pada ibu, mengalami takut dikendalikan atau dikerasi), maka ketika dewasa, mereka akan mudah jatuh cinta, sangat khawatir diabaikan, dan ingin mencari kedekatan yang sedekat-dekatnya dengan orang lain. Adapun bayi yang memiliki kelekatan menghindar karena banyak diabaikan secara emosional, pada saat dewasa akan merasa kurang nyaman dengan hubungan yang intim dan dekat, serta sulit bergantung pada orang lain.
Mengapa tertarik pada si dia?
Coba Anda ingat-ingat kira-kira mengapa Anda jatuh cinta pada kekasih Anda. Apakah karena si dia cantik? Atau si dia tampan? Apa karena si dia orang kaya? Atau si dia baik hatinya? Pastinya, Anda bisa jatuh cinta padanya, karena si dia memiliki daya tarik. Begitu pun seseorang mencintai Anda, pastilah karena Anda memiliki daya tarik. Tanpa daya tarik, Anda tidak mungkin mendapatkan seseorang yang datang mencintai Anda.
Daya tarik bisa bersumber dari macam-macam hal. Bisa karena adanya kesamaan, adanya keakraban, adanya kedekatan fisik, dan adanya daya tarik pribadi. Mungkin saja Anda jatuh cinta karena semua hal itu sekaligus. Namun, mungkin saja hanya karena sebagian hal saja.
Kesamaan. Seseorang cenderung menyukai orang yang memiliki kemiripan, baik secara fisik, karakteristik kepribadian, nilai-nilai, sikap, ataupun latar belakang. Biasanya orang cenderung untuk menjalin hubungan cinta dengan orang yang dirasakan sama dalam hal daya tarik fisik Bila seseorang merasa tidak terlalu cantik, maka mungkin dia tidak akan mencintai orang yang terlalu tampan. Ia akan memilih orang yang kurang lebih setara dalam daya tarik fisik. Jika Anda secantik Julie Estelle, apakah Anda akan menjalin hubungan cinta dengan orang yang jelek? Kemungkinan tidak. Begitu pun kita lebih tertarik pada orang yang sama-sama menyukai kegiatan tertentu, misalnya sama-sama suka jalan-jalan. Lalu sama-sama satu agama, sama-sama memiliki pandangan terhadap yang hidup yang serupa, sama dalam hal tingkat ekonomi, dan berbagai kesamaan lainnya. Anda bisa melihat, sebagian besar pasangan memiliki banyak kesamaan di antara mereka. Umumnya pasangan relatif setara dalam hal etnisitas, kondisi ekonomi keluarga, umur, keyakinan, pendidikan, dan lainnya.
Keakraban. Apakah Anda menyukai orang yang akrab dengan Anda? Tentu saja Anda suka. Nah, semakin akrab diri kita dengan seseorang maka kita akan cenderung semakin tertarik padanya. Mereka yang semakin akrab juga akan ‘merasa’ semakin memiliki banyak kesamaan. Tidaklah mengherankan bila banyak hubungan cinta terbangun setelah melalui proses menjadi akrab. Banyak yang mula-mula berteman saja akhirnya menjadi sepasang kekasih.
Kedekatan fisik. Pasti Anda pernah tahu ada orang yang menikah dengan tetangganya, dulunya teman sekerja, atau dulunya satu kampus. Jangan-jangan Anda juga melakukannya. Nah, orang yang berada dekat secara fisik, cenderung lebih disukai. Interaksi mereka lebih kerap sehingga memungkinkan tumbuhnya rasa tertarik.
Daya tarik pribadi. Inilah sumber utama daya tarik seseorang. Pada umumnya orang menilai seseorang memiliki daya tarik atau tidak tergantung pada daya tarik pribadi yang dimiliki. Daya tarik pribadi mencakup daya tarik fisik, daya tarik kepribadian, dan daya tarik sosial. Sebuah penelitian tentang daya tarik yang dilakukan di Yogyakarta menunjukkan bahwa pada umumnya orang lebih mengukur faktor psikis seperti nilai-nilai, kepribadian, kecerdasan, prestasi, dan keberhasilan daripada faktor yang bersifat fisik seperti ketampanan atau kecantikan dan kedekatan fisik.
Tabel 4.
Urutan faktor-faktor yang mempengaruhi daya tarik menurut pria, wanita, dan keduanya
Faktor
|
Pria
|
Wanita
|
Keduanya
|
Kesamaan
|
1
|
1
|
1
|
Komplemen
|
4
|
5
|
5
|
Fisik
|
6
|
6
|
6
|
Kompetensi
|
5
|
2
|
4
|
Menyenangkan
|
2
|
4
|
2
|
Kedekatan
|
7
|
7
|
7
|
Saling suka
|
3
|
3
|
3
|
(dikutip
dari Faturochman, 1988).
Kita cenderung menyukai orang yang memiliki daya tarik fisik yang relatif mirip dengan kita. Namun kita berkecenderungan untuk menilai yang kita cintai memiliki daya tarik fisik yang sedikit lebih tinggi dibandingkan diri kita. Hal itu menjadikan seseorang lebih puas karena merasa mendapatkan cinta dari seseorang yang lebih menarik. Secara umum, perempuan yang cantik dan laki-laki yang tampan adalah yang paling disukai dalam hubungan cinta. Kalau Anda tampan atau cantik, maka Anda lebih memiliki daya tarik. Daya tarik fisik rupa-rupanya tidak dinilai paling penting sebagai daya tarik. Seseorang yang tidak terlalu tampan akan tetapi berkepribadian menyenangkan akan memiliki daya tarik yang lebih besar daripada bila seseorang tampan tapi berkepribadian tidak menyenangkan atau jelek.
Tabel 5.
Karakteristik kepribadian
yang menyenangkan dan yang tidak menyenangkan
Sangat Menyenangkan
|
Agak positif sampai agak negatif
|
Sangat Tidak Menyenangkan
|
Tulus
Jujur
Pengertian
Setia
Terus terang
Terbuka
Cerdas
Dapat dipercaya
Bijaksana
Berbudi
Dapat diandalkan
Hangat
Baik hati
Ramah
Gembira
Tidak mementingkan
diri sendiri
Lucu
Bertanggung jawab
Periang
Meyakinkan
|
Gigih
Konvensional
Tegas
Berhati-hati
Perfeksionistik
Mudah tergugah
Pendiam
Impulsif
Agresif
Pemalu
Tidak berpendirian
Emosional
Suka sungkan
Naif
Pemurung
Pelamun
Materialistik
Suka memberontak
Suka menyendiri
Terikat
|
Tidak tulus
Tidak jujur
Tidak ramah
Pemarah
Tidak terus terang
Tidak Terbuka
Berpandangan picik
Kasar
Angkuh
Suka Bicara Keras
Tamak
Kejam
Pendendam
Pengganggu
Bengis
Mementingkan diri
sendiri
Licik
Pembohong
Pendusta
Pura-pura sakit
|
Apa yang membuat Anda tertarik dengan mereka yang pintar? Tidak lain karena secara sosial, mereka memiliki status lebih tinggi. Nah, status sosial yang dimiliki seseorang merupakan daya tarik kuat. Status sosial bisa berupa, kekuatan ekonomi atau finansial, kekuasaan, reputasi, ketenaran, dan lainnya. Daya tarik sosial juga tidak berarti hanya apa yang telah dimiliki oleh seseorang tetapi juga potensi seseorang untuk memperoleh status sosial yang tinggi. Anda lebih menyukai yang pintar karena mereka berkesempatan lebih besar untuk memperoleh status sosial yang tinggi. Begitupun, mereka yang berpendidikan tinggi, dan belajar di perguruan tinggi terkemuka, lebih memiliki daya tarik karena mereka memiliki potensi lebih besar mendapatkan status sosial tinggi.
Mengapa jatuh cinta pada si dia?
Di atas telah dikupas tentang daya tarik yang bisa menyebabkan seseorang tertarik pada seseorang dan lantas jatuh cinta. Di luar sumber-sumber daya tarik yang dimiliki seseorang, ada beberapa hal lain yang juga berpengaruh dalam menimbulkan cinta. Hal tersebut adalah adanya penguatan positif dari seseorang, adanya asosiasi seseorang dengan sesuatu, dan adanya keseimbangan dalam hubungan.
1. Penguatan
Seseorang akan menyukai orang yang memberikan respon positif atas sikap dan tindakan yang diambilnya. Jika Anda jalan-jalan sore hari berjalan kaki lalu Anda dicela, tentu saja Anda kurang menyukai si pencela. Sebaliknya jika jalan-jalan Anda dipuji, maka Anda akan lebih menyukai yang memuji. Nah, mereka yang lebih banyak memberikan pujian dan persetujuan pada apa yang kita pikirkan dan kita lakukan akan cenderung lebih kita sukai. “I love you, because you love me’, begitu kita sering mendengar, adalah kata-kata yang muncul dari adanya prinsip penguatan, khususnya prinsip resiprositas. Emosi positif akan dibalas dengan emosi positif. Cinta akan dibalas cinta. Jadi, mencintailah maka Anda akan dicintai.
2. Asosiasi
Jika Anda laki-laki dan bertemu seorang gadis yang diasosiasikan dengan dunia hitam, misalnya pelacur, apa Anda akan menyukainya? Begitupun jika Anda dikenal dekat dengan sesuatu yang negatif, misalnya dikenal sebagai Johan si pemabuk, Johan si pemadat, Johan si pencuri, Johan si pelaku kekerasan, apakah Anda bakal menarik bagi gadis-gadis? Sudah pasti Anda tidak menarik bagi mereka. Sebab, seseorang cenderung menyukai orang yang diasosiasikan dengan hal-hal baik. Agar disukai, Anda harus dikenal lewat sesuatu yang positif, misalnya Johan si penolong atau Johan si baik hati.
3. Pertukaran yang seimbang
Merupakan sesuatu yang alamiah bila kita memperhitungkan keuntungan dan kerugian dari suatu hubungan, meskipun tidak selalu eksplisit. Jika Anda sangat memperhatikan seseorang, menyediakan banyak waktu untuknya, namun si dia hanya memberikan sedikit waktu buat Anda dan juga kurang memperhatikan, maka Anda akan cenderung kurang menyukainya. Kalaupun Anda merasa jatuh cinta pada pandangan pertama, rasa cinta akan memudar seiring waktu.
Apakah jatuh cinta?
Kapan Anda menyadari bahwa Anda mencintai seseorang? Tentu saja saat Anda menyadari telah jatuh cinta padanya. Cinta adalah sebuah proses, dan jatuh cinta adalah proses pertamanya. Ibarat cinta adalah lari maraton, maka jatuh cinta adalah langkah pertamanya. Jadi, jatuh cinta terjadi saat ketika seseorang menyadari bahwa dirinya mencintai seseorang. Ia merupakan transisi dari tidak mencintai kepada mencintai. Namun tidak hanya itu, jatuh cinta juga mensyaratkan adanya dorongan kuat untuk dekat dan membangun hubungan romantis. Saat itulah ketika seorang pecinta akan berusaha agar yang disadari dicintainya, bisa digandeng untuk dijadikan pasangan.
Jatuh cinta kadang seperti berkah dari langit yang datangnya tiba-tiba. Bertemu dengan seseorang sekali di bus, lantas Anda merasa jatuh cinta. Jika Anda begitu, tentu saja jenis cinta Anda adalah passionate love, sebuah cinta yang penuh hasrat.. Namun boleh jadi, seseorang kurang menyadari sedang jatuh cinta, karena cinta terbangun melalui proses persahabatan dan keakraban yang lama. Mereka yang bertahun-tahun menjadi sahabat, mungkin tidak menyadari bahwa di antara mereka telah terjalin cinta yang cukup dalam. Banyak dari mereka bahkan tetap tidak sadar, meskipun telah menikah.
Seseorang yang jatuh cinta akan menghayati peran jenisnya secara sungguh-sungguh. Jika Anda laki-laki dan jatuh cinta pada perempuan, bukankah Anda jadi menyadari kelelakian Anda? Begitupun jika Anda perempuan, dan jatuh cinta pada laki-laki, maka Anda semakin memantapkan kepribadian Anda sebagai perempuan. Coba Anda bayangkan, jika Anda menganggap diri laki-laki tapi hanya bisa jatuh cinta pada laki-laki, bukankah Anda akan bertanya-tanya apakah Anda laki-laki sejati atau bukan?!
Apa yang terjadi pada saat seseorang jatuh cinta? Mereka yang jatuh cinta mengalami perubahan konsep diri, harga diri dan efikasi diri. Jika Anda jatuh cinta, maka Anda sebetulnya cukup merasa percaya diri untuk terlibat dan bergabung bersama orang lain. Anda akan menilai diri Anda lebih positif. Dengan penilaian lebih positif, maka Anda merasa harga diri meningkat. Dengan harga diri meningkat, Anda akan mengubah konsep diri. Misalnya jika mula-mula Anda merasa tidak cukup berharga untuk menjalin hubungan dengan seseorang, saat jatuh cinta Anda lantas memiliki keberanian besar untuk menjalin hubungan. Tidak jarang mereka yang jatuh cinta akan mengalami perubahan drastis dalam dirinya. Ada yang dulunya pendiam jadi tidak lagi pendiam. Ada yang dulunya malas, jadi rajin. Ada yang dulunya kumal, jadi rapi jali.
Adakah orang yang tidak mampu untuk jatuh cinta? Ya, ada orang yang tidak mampu jatuh cinta. Mereka adalah orang yang menilai diri sendiri sangat rendah dan memiliki harga diri yang juga sangat rendah. Mereka merasa diri tidak layak bagi siapapun. Meskipun mereka bisa saja menyadari adanya rasa cinta pada seseorang, namun tidak ada dorongan kuat untuk menjalin hubungan cinta. Oleh sebab itu, tidak ada jatuh cinta, sebab jatuh cinta adalah saat seseorang menyadari jatuh cinta dan muncul dorongan kuat menjalin hubungan cinta.
Kapan seseorang merasa mencintai?
Nah, akhirnya kita sampai pada pertanyaan, kapan seseorang merasa dirinya mencintai seseorang. Kita menganggap cinta hadir dalam hidup kita karena hadirnya orang lain (terutama lawan jenis), adanya keterbangkitan fisiologis yang kemudian disebut cinta, dan adanya situasi-situasi dipelajari yang disebut cinta. Pertama, hadirnya orang lain. Kehadiran lawan jenis sangat jelas merupakan penanda pertama kemunculan cinta. Lawan jenis yang bisa memunculkan cinta adalah yang memiliki daya tarik tertentu, seperti tampan, sehat dan sebagainya, seperti yang telah dibahas di atas.
Kedua, keterbangkitan fisiologis. Anda tahu Anda jatuh cinta pada saat Anda merasakan adanya suatu perbedaan dalam diri Anda. Anda merasakan sesuatu yang lain padanya. Ketika bertemu dengannya, Anda mengalami hal yang tidak dialami ketika bertemu orang lain. Anda mungkin mengalami cemas, gelisah, gembira berlebihan, dan lainnya.
Ketiga, pengaruh situasi yang dipelajari. Anda mungkin berharap seseorang akan datang untuk mengatakan cinta, karena begitulah lagu-lagu dan film menceritakan pada Anda. Nah, jika Anda belajar bahwa situasi-situasi tertentu merupakan ekspresi cinta, maka ketika Anda menghadapinya, Anda akan merasa jatuh cinta. Jika tidak ada orang lain yang menganggapnya sebagai cinta, maka Anda tidak akan menganggapnya cinta. Dulu, pada saat cinta tidak se-massif sekarang pengaruhnya, orang tidak terlalu peduli tentang cinta, dan tidak mengharapkannya.
5. Cinta dan Kehidupan Sosial
- Cinta dan pernikahan
- Cinta dan kekerasan
- Cinta dan kesepian
- Cinta dan seksualitas
- Cinta, agama dan budaya
Cinta dan pernikahan
Cinta selalu membuat orang ingin memiliki ikatan dengan yang dicintai. Namun apakah cinta selalu membuat orang berpikir untuk terikat pernikahan dengan orang yang dicintai? Belum tentu. Sebagian besar memang berpikir untuk menikahi yang dicintai. Namun, mereka yang mencintai terkadang juga takut menghadapi pernikahan. Ada yang hanya mau berpacaran saja atau ada yang hanya mau kumpul kebo.
Saat ini, cinta memang menjadi landasan untuk menikah bagi sebagian besar orang. Contohnya Anda, apakah Anda mau menikah dengan orang yang tidak ada cintai? Anda tentu memilih menikah dengan orang yang Anda cintai. Namun demikian, pernikahan boleh jadi tanpa cinta dan tidak semua pencinta yang menginginkan pernikahan, benar-benar menikah. Sebab pernikahan bukan hanya tentang cinta. Begitulah budaya kita. Di Uni Soviet, pada tahun 1986 dilaporkan hanya 50% orang menikah karena cinta. Di Amerika Serikat, sekitar 87% menikah karena cinta. Bagaimana dengan di Indonesia? Lagi-lagi tidak ada data yang tersedia.
Anda pasti sering mendengar adanya orang yang menikah karena dipaksa. Nah, mereka tentu menikah tanpa cinta. Mereka berasumsi, jika sudah terbiasa, nantinya cinta akan tumbuh juga. Begitupun Anda pasti sering mendengar adanya hubungan cinta yang dilarang. Orang tua melarang anak gadisnya berpacaran dengan orang yang dicintai sang gadis karena menilai kurang menjanjikan. Akibatnya cinta sang gadis tidak pernah berlanjut ke pernikahan.
Sampai saat ini masih sangat banyak yang beranggapan bahwa menikah akan membuat orang berbahagia selamanya. ‘Living happily ever after’, demikian istilahnya dalam bahasa inggris. Benarkah hal tersebut? Banyak ilmuwan mengatakannya sebagai mitos. Rasa bahagia pasti menurun pada saat-saat tertentu dan naik pada saat yang lain. Lagi pula tidak ada pernikahan yang tanpa masalah sedikitpun.
Sebuah survei nasional di Amerika Serikat oleh National Opinion Research Center, pada tahun 2001, menunjukkan bahwa hanya sebesar 40% orang dewasa yang menikah, 23% yang tidak pernah menikah, 19% yang dalam kondisi bercerai, dan 16% yang hidup terpisah, melaporkan mengalami rasa sangat bahagia dalam hidup mereka. Hal yang kurang lebih sama ditemukan di Kanada dan Eropa. Bagaimana dengan di Indonesia? Tidak ada survei yang diketahui telah dilakukan. Namun mungkin angkanya tidak akan jauh berbeda. Nah, bukankah 60% mereka yang menikah melaporkan kurang bahagia?!
Akan tetapi jelas bahwa mereka yang menikah lebih banyak yang merasakan bahagia. Diketahui bahwa mereka yang menikah umumnya lebih berbahagia daripada mereka yang tidak menikah. Laki-laki menikah dan perempuan menikah lebih bahagia daripada mereka yang tidak pernah menikah, bercerai atau berpisah. Pada orang-orang yang tidak menikah, rata-rata bunuh diri dan depresinya jauh lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang menikah. Sebuah survei yang dilakukan National Institute of Mental Health di Amerika Serikat menemukan bahwa rata-rata tingkat depresi meningkat dua sampai empat kali lipat lebih besar pada orang dewasa yang tidak menikah.
Cinta dan kekerasan
Cinta tidak selalu damai. Ia juga bisa menimbulkan kekerasan. Mereka yang cemburu bisa melakukan kekerasan. Begitupun mereka yang hubungannya kurang bahagia. Mereka akan lebih banyak tidak sepakat pada banyak hal, saling memerintah, saling mengkritik, dan saling mengabaikan satu sama lain. Kekerasan domestik atau kekerasan dalam rumah tangga (domestic violence) adalah hal yang umum terjadi. Anda pasti biasa mendengar ada seorang pria yang memukuli pacarnya, atau suami memukul istrinya.
Kekerasan domestik adalah pola kekerasan dan perilaku koersif dimana seseorang mencoba untuk mengontrol pikiran, keyakinan, atau perilaku dari pasangan intimnya atau untuk menghukum pasangan bila menolak kontrol. Hubungan cinta yang tidak setara memungkinkan lebih besar terjadinya kekerasan. Alasan cinta sering digunakan ketika melakukan kekerasan seksual pada pasangan. “Jika kamu benar-benar mencintaiku, maka kita harus melakukannya. Jika tidak, bagaimana aku bisa percaya padamu”, demikian kata-kata yang sering digunakan.
Kekerasan dalam hubungan cinta mencakup kekerasan fisik (misalnya menampar dan memukul), kekerasan emosional verbal (misalnya mengkritik, membuat pasangan merasa bersalah dan menghina), ketergantungan finansial (misalnya mencegah pasangan berpenghasilan sendiri dan mengontrol semua aspek keuangan), isolasi sosial (misalnya membatasi pergaulan dan melarang pasangan bertemu orang lain), kekerasan seksual (misalnya selingkuh, sadomasokisme, dan memaksa seks), pengabaian (misalnya membiarkan pasangan dan menyalahkan pasangan), intimidasi/ancaman (misalnya mengancam mau meninggalkan dan mau memukul).
Kekerasan bisa terus berlangsung dalam hubungan cinta, justru karena cinta itu sendiri. Banyak yang sudah dianiaya pasangan, tetap saja tidak mau berpisah karena merasa masih mencintainya. Karena rasa cinta, maka apapun tindak kekerasan yang dilakukan pasangan selalu dimaafkan. Inilah sebab kekerasan terus berjalan.
Cinta dan kesepian
Apa yang terjadi pada orang yang mencari cinta tapi tak kunjung mendapatkannya? Rasa kesepian. Orang merasa sepi dalam hidupnya jika tanpa cinta. Tidak jarang, rasa kesepian merupakan pendorong bagi seseorang untuk menjalin hubungan dengan orang lain. Bukankah biasa kita mendengar mereka yang menikah hanya karena takut akan kesepian pada masa senjanya?!
Kesepian adalah perasaan kekurangan dalam hubungan sosial yang menyediakan kesempatan untuk keintiman atau kedekatan emosional dan persahabatan. Orang bisa merasa sepi dalam keramaian, dan merasa ramai dalam kesepian, sebab rasa sepi sangat subjektif. Meskipun dikelilingi puluhan orang setiap hari, mereka yang merasa kurang memiliki hubungan yang intim, hangat dan akrab dengan seseorang tetap akan merasa sepi. Sebaliknya ada juga yang hanya bertemu dengan satu orang saja sehari sekali, tidak merasa sepi karena yang ditemui dirasakan mampu memberikan rasa dekat.
Remaja sering sekali melaporkan rasa kesepian. Mereka merasa sepi, meskipun banyak memiliki teman. Oleh karena kematangan perkembangan, remaja seolah-olah dituntut untuk memiliki hubungan cinta. Jika mereka gagal, mereka juga merasa gagal dalam hampir seluruh aspek. Oleh sebab itu kegagalan menjalin cinta bisa mengakibatkan seorang remaja sangat kesepian. Nah, rasa kesepian itu akan mendorong mereka untuk berupaya menjalin cinta. Jika gagal, kesepian akan kembali mendera. Jika berhasil, maka kesepian akan lenyap.
Biasanya, kaum perempuan lebih mudah merasa kesepian daripada laki-laki. Hal itu disebabkan karena adanya perbedaan sebab kesepian. Perempuan umumnya menilai dirinya kesepian atau tidak, berdasarkan kualitas hubungan, seperti dukungan sosial, kedekatan emosional, dan lainnya. Oleh karena lebih sulit untuk mendapatkan hubungan yang berkualitas, maka perempuan lebih mudah merasa kesepian. Berbeda dengan laki-laki, mereka menilai dirinya kesepian dari sisi jumlah hubungan sosial. Jika Anda laki-laki maka Anda cenderung melihat diri kesepian bila kurang adanya teman berkegiatan bersama. Sepanjang ada teman yang bisa diajak memancing bersama, olahraga bersama, dan semacamnya, maka kaum laki-laki kurang merasa kesepian.
Cinta dan seksualitas
Jika Anda mencintai seseorang, apakah Anda tidak ingin melakukan hubungan seks dengannya? Sangat mungkin Anda menginginkannya. Cinta itu sendiri mengandung elemen ketertarikan seksualitas. Mereka yang menarik secara seksual, juga menarik untuk dicintai. Ini artinya terdapat hubungan yang sangat erat, atau malah integral antara cinta dan seksualitas. Sebagian peneliti cinta bahkan tidak menganggap berbeda antara cinta penuh hasrat (passionate love) dengan hasrat seksual. Namun, tentu lebih diterima jika mengatakan, ‘aku cinta kamu’ daripada mengatakan ‘aku berhasrat padamu’.
Cinta lebih memungkinkan terjadi hubungan seksual. Jika tidak ada hubungan seksual, maka tidak ada keturunan. Jika tidak ada keturunan, maka punahlah umat manusia. Namun, kenyataan membuktikan bahwa manusia beranak pinak sedemikian banyaknya. Pada kira-kira tahun 1000 Masehi, di seluruh dunia ada sekitar 300 juta umat manusia. Hanya dalam 1000 tahun berikutnya, jumlah umat manusia sudah membengkak menjadi sekitar 10 miliar. Terjadi peningkatan 33 kali lipat. Nah, cinta merupakan salah satu faktor yang menyumbang terjadinya pembengkakan jumlah itu.
Terdapat perbedaan strategi antara laki-laki dan perempuan dalam hal upaya reproduksi karena adanya perbedaan fisiologis. Hal ini juga berpengaruh terhadap cinta yang dialami. Perempuan akan lebih mudah jatuh cinta pada mereka yang memiliki sumberdaya berlimpah. Anggapan bahwa perempuan itu ‘matre’, ada benarnya. Namun, itu sama sekali bukan keburukan. Itu adalah strategi alamiah yang dimiliki perempuan untuk bertahan hidup dan survival. Sementara laki-laki lebih mudah jatuh cinta pada daya tarik fisik pada diri perempuan.
Strategi reproduksi perempuan
|
Strategi reproduksi laki-laki
|
|
|
Cinta, agama dan budaya
Hampir tidak ada budaya dan agama yang tidak mengatur cinta. Misalnya, ajaran Islam menghendaki pernikahan sebagai wujud cinta. Jika mencintai, maka menikahlah dengannya. Nah, dalam pernikahan-lah orang bebas untuk mengekspresikan cinta. Hubungan seksual juga baru boleh dilaksanakan dalam ikatan pernikahan. Ekspresi cinta apapun di luar pernikahan dianggap sebagai tabu.
Cinta, meskipun kemunculannya benar-benar bebas. Tapi ekspresinya tidaklah bebas. Ia terkungkung norma budaya. Misalnya saja, adalah hal biasa di negara barat, setelah mengatakan cinta, kemudian melakukan hubungan seksual. Jam 8 malam mengatakan cinta, lalu jam 10 malam melakukan hubungan seksual. Sementara itu, di Indonesia, umumnya orang akan menunggu cukup lama sebelum hubungan seksual bisa dilakukan. Bahkan masih sangat banyak yang tidak mau melakukan hubungan seksual sebelum menikah.
Begitu juga tinggal bersama menjadi tabu bagi sebagian budaya tapi menjadi budaya di beberapa negara. Misalnya saja, di Inggris, adalah hal biasa tinggal bersama kekasih tanpa ada ikatan pernikahan. Jika Anda penggemar sepak bola, Anda pasti sering mendengar pemain-pemain bola yang baru menikah setelah bertahun-tahun hidup bersama dan bahkan memiliki anak. Tapi tidak di Yogyakarta. Kalau berani melakukannya, bakal di grebeg habis. Kalau cuma diusir masih mendingan, tidak jarang sampai dipukuli karena dipandang sebagai noda. Mereka yang tetap nekad tinggal bersama akan membekali diri dengan surat nikah palsu.
Pacaran adalah hubungan cinta yang semakin lama semakin diperbolehkan. Dulu, tidak ada anak muda yang diperbolehkan pacaran. Saat ini, hampir tidak ada anak muda yang tidak pacaran. Kegiatan yang dilakukan dalam pacaran pun sangat berbeda. Dulu, jangankan memegang tangan, melihatpun harus dari lubang jendela. Sekarang ini, tidak hanya ciuman, hubungan seksual mulai biasa dilakukan oleh mereka yang berpacaran. Tidak heran jika angka kehamilan di luar nikah semakin naik dari tahun ke tahun.
Kepada siapa orang boleh mencintai pun budaya memberi batasan. Mencintai istri orang merupakan tabu. Itu cinta terlarang. Lebih terlarang lagi mencintai (dalam arti cinta romantik) kepada ibu, ayah, anak, saudara kandung, dan saudara sedarah lainnya. Bahkan, perempuan yang mencintai pria jauh lebih tua juga kurang diterima, begitupun sebaliknya. Misalnya anak gadis belasan tahun menikah dengan bapak-bapak umur 60 tahun. Pasti bakal dicurigai hubungannya.
Bagaimana cinta sesama jenis? Nah, dalam hal ini terjadi perbedaan antar budaya dalam menyikapinya. Secara umum, di Amerika Serikat, Perancis, Jerman, dan beberapa negara lain, cinta seperti itu sah-sah saja. Bahkan Belanda telah membuat undang-undang yang memungkinkan pernikahan sesama jenis. Sementara itu, di Indonesia umumnya masyarakat masih mengecam cinta sesama jenis. Mereka yang mengalaminya jadi enggan menunjukkan diri. Namun ke depan, agaknya masyarakat akan lebih terbuka dengan fenomena tersebut.
Cinta secara umum tidak hanya mempengaruhi sektor privat. Ia juga mempengaruhi sektor publik. Banyak kehidupan ekonomi didorong oleh adanya cinta. Misalnya, Anda melakukan kegiatan ekonomi tertentu karena cinta. Anda membeli hadiah untuk yang Anda cintai, adalah salah satunya. Namun, bukan itu kegiatan ekonomi sebenarnya. Kegiatan ekonomi yang secara langsung didorong cinta adalah produksi barang dan jasa untuk para pecinta. Mulai dari penerbitan buku-buku cinta, barang-barang bertema cinta, cokelat (yang identik dengan kue cinta), kebun bunga, percetakan dan sebagainya.
Salah satu kegiatan ekonomi yang banyak mendorong kegiatan ekonomi masyarakat adalah saat hari Valentine pada tanggal 14 Februari setiap tahunnya. Hari itu ditasbihkan sebagai hari milik cinta. Umumnya anak muda saat ini merayakannya. Mulai dari memberi hadiah-hadiah spesial pada yang dicintai, ikut dalam berbagai acara musik dan hiburan, melakukan perjalanan bersama, sampai makan di restoran nan romantis. Semuanya mendorong naiknya volume perdagangan. Pada saat Valentine Day, banyak produksi barang dikeluarkan untuk menyambutnya. Salah satu yang paling diuntungkan adalah produsen cokelat dan bunga mawar, sebab keduanya telah diidentikkan sebagai kue cinta dan bunga cinta. Penjualan keduanya meningkat sangat tajam. Hampir seluruh pusat perbelanjaan mempersiapkan secara khusus barang-barang untuk hari Valentine.
Anda juga pasti tahu, industri hiburan umumnya digerakkan oleh tema cinta. Hampir semua lagu bertema cinta. Sangat jarang ada lagu populer yang tidak bertema cinta. Sepertinya tema cinta tidak habis-habisnya digali. Coba Anda cari lagu yang tidak bertema cinta, Anda akan menemukannya sedikit sekali dibandingkan yang bertema cinta.
Pun film-film, drama dan opera produksi manapun, hampir selalu bertema cinta. Entah itu buatan India, Hongkong, Jepang, Perancis, Hollywood, sampai Iran. Jikapun cerita intinya bukan cinta, adegan cinta biasanya tetap dimasukkan di sana. Sebagai catatan, dari 10 film terlaris sepanjang masa di seluruh dunia, hampir semuanya memasukkan tema cinta di dalamnya. Tiga film terlaris, mulai Titanic (1997) yang menghasilkan $1,835,300,000, lalu The Lord of the Rings : The Return of the King (2003) yang menghasilkan $1,129,219,252, kemudian Pirates of the Caribbean : Dead Man’s Chest (2006), yang menghasilkan $1,060,332,628, adakah yang tanpa cinta?